Sunday, June 18, 2017

Switch! From Emina Sun Protection to Klairs Mid-day Blue Sun Lotion


Setelah banyak belajar di youtube kalau sunscreen itu ada macamnya, akhirnya saya memutuskan untuk mengganti sunscreen yang saya gunakan sekarang. Singkatnya, sunscreen itu ada dua macem, satu namanya chemical sunscreen dan satu lagi namanya physical sunscreen. Saya gak akan bahas tentang macam-macam sunscreen tersebut secara detail di post ini, tetapi teori sunscreen dan pengalaman yang saya alami mendorong saya untuk pindah dari Emina (chemical sunscreen) ke Klairs (physical sunscreen).

Sebenernya tahun 2017 ini bukan tahun pertama saya menggunakan sunscreen. Dulu, di tahun 2010-2011 waktu saya lagi rajin-rajinnya perawatan di dokter dengan sebulan sekali treatment facial dan microdermabrasi saya sudah dicekokin oleh dokter untuk menggunakan sunscreen. Waktu itu saya pakai Ristra sun protection yang SPFnya 'cuma' 15. Harganya murah dan gampang banget ditemukan di toserba di kota Bandung. Saya waktu itu sama sekali ga cari tahu kenapa saya harus pakai sunscreen padahal saya tinggal di kota Bandung yang notabene udaranya gak panas dan gak bikin kulit item. Saya simply cuma nurut saja sama saran dokter.

Kemudian saat saya lepas dari dokter tersebut, saya jadi semua lepas produk-produknya, termasuk sunscreen tersebut. Saya sempat pindah dokter dan berhenti menggunakan sunscreen.


Di tahun 2016 saya memutuskan untuk stop semua dokter karena saya merasa tidak ada perubahan berarti di kulit saya ditambah lagi saya gak kuat secara finansial. Akhirnya saya hanya menggunakan produk-produk biasa ditemui di pasaran dan banyak searching lagi mengatasi jerawat tanpa dokter. Sampai akhirnya saya mencoba Emina Sun Protection karena melihat ada seorang beauty vlogger yang merekomendasikannya. Saya sama sekali gak mikir panjang karena harganya murah dan gampang banget didapatkan. Waktu itu saya membelinya seharga 30 ribuan di outletnya di mall.


Kesan saya menggunakan Emina Sun Protection ini menyenangkan sekali. Packagingnya super imut, saya bahkan merasa terlalu tua untuk menggunakannya karena saya pikir produk ini didesain untuk ABG. Tutup tube nya flip, desain produk favorit saya, yang memudahkan penggunanya untuk menjaga formulanya untuk gak tumpah-tumpah. Saat apply ke wajah, white castnya tipis sekali sehingga gak membuat warna wajah kita berubah menjadi putih. Dia terasa sangat cepat meresap dan tidak meninggalkan rasa lengket. Pokoknya rasanya enak dan ringan sekali, rasanya saya tidak menggunakan lotion apapun setelahnya. Satu-satunya hal yang saya gak suka dari Emina Sun Protection ini adalah baunya. Menurut saya baunya itu seperti kue kalengan khas lebaran. Tapi gak saya hiraukan banget karena toh lama kelamaan baunya tersebut hilang dan gak kecium sama sekai setelahnya. 

Sampai suatu hari saya pergi berlibur ke Jogja, saya menggunakan Emina Sun Protection. Udara di sana panas dan pengap, apalagi saya sempat pergi ke pantai di tengah hari dan sempat beberapa waktu di sana. Saat city tour juga saya harus rela berada di bawah teriknya matahari walaupun saya juga senantiasa menggunakan topi. Selama di sana kondisi kulit saya jauh lebih buruk. Wajah saya break out, jerawatan parah bermunculan, walaupun saya sudah wanti-wanti pakai Emina Sun Protection dan pakai topi. Selama di Jogja, kulit saya sama sekali tidak terbakar apalagi berubah menjadi menghitam. Hanya saja sepertinya Emina tidak mampu menjaga saya supaya tidak break out.

Kemudian saya nonton video yang ngebahas tentang Chemical dan Physical Sunscreen, akhirnya saya paham kenapa saya mengalami break out. Ternyata memang Emina termasuk chemical sunscreen, dia membuat semacam reaksi kimia yang menjadikan kulit kita semakin panas saat terkena sinar matahari. Oleh karena itulah timbul jerawat-jerawat saat saya liburan itu. Video tersebut juga menyebutkan bahwa sebaiknya untuk kulit yang mudah berjerawat lebih baik menggunakan physical sunscreen karena physical sunscreen tidak akan membuat reaksi kimia tersebut dan memperburuk keadaan wajah berjerawat.


Searching-searching, akhirnya saya menjatuhkan pilihan ke Dear, Klairs. Saya tidak menemukan satu review pun yang menyatakan bahwa produk ini memiliki kekurangan yang berarti. Walau harganya 7x lebih mahal daripada Emina, akhirnya saya nekat beli setelah Emina saya hampir habis.

Waktu mendapatkan produknya, saya jatuh cinta banget sama desain packagingnya. Warna biru kalem dan terkesan mahal (tapi emang mahal sih, menurut saya hehe). Di bagian belakang produk ini hampir semuanya pakai tulisan dan bahasa korea. Tapi karena sebelumnya saya sudah searching ke CosDNA, saya sudah tidak terlalu menghiraukan lagi komposisinya. Insya Allah aman untuk kulit berjerawat.


Beda dengan pengalaman menggunakan Emina yang menyenangkan, menggunakan Klairs gak semenyenangkan itu. Sebenarnya dari tekstur dan efeknya ke wajah dia sama-sama ringan. Tapi saya merasa kalau Emina lebih enak. Baunya seperti sabun yang lama kelamaan hilang setelah beberapa saat dipakai. Satu hal yang saya sebel banget dari sunscreen ini adalah white castnya. Saya tahu sih memang kekurangan dari physycal sunscreen adalah white castnya yang parah. Tapi ini parah banget putihnya di mukaku, kontras banget jadinya sama wajahku yang cenderung gelap ini. Sedikit saja mengeluarkan klairs ini, dia mampu mengcover wajah sehingga saya menyimpulkan bahwa produk ini bakalan awet banget. Tapi pakai sedikit aja pun bikin wajah saya jadi menor keputihan di bawah make up. Saya jadi males pakai, mungkin ke depannya saya harus menggunakan shade foundation yang lebih gelap supaya bisa pakai produk ini.


Saya belum pernah ngetes Klairs di bawah matahari yang bener-bener panas kayak waktu di pantai Jogja, sehingga saya belum bisa bicara tentang performanya secara keseluruhan. Tapi yang jelas untuk dipakai di dalam kota, performanya oke.. (gak bikin break out kulit berjerawat, gak bikin wajah menghitam, dan gak berat dipakai di bawah make up). Tapiii... Karena saya lumayan gak bisa menolerin white castnya, sepertinya saya masih akan mencari physical sunscreen yang white castnya gak separah Klairs.

2 comments:

Uthie said...

ga nyoba Biore? atau Skin Aqua?
ga ngerti sih termasuknya physical atau chemical, tapi pas di Bali aku pake Biore dan aman-aman aja (kayaknya).

Unknown said...

Gak nyoba biore gara2 liat temen malah jadi break out huhu

Skinaqua ga cocok ey sis.. pernah pake yg biru sama yg gel for oily skin, ga cocok ey sis.. dia bikin aku jerawatan dan lengket di muka aku huhuhu *kulit rewel*

Wkt ak ntn recommendation sunscreen video female daily network, biore hv masuk ke physical klo ga salah (cmiiw) :D

Post a Comment